Resep Bubur Manado Super Mantap!
Saya penggemar bubur tingkat tinggi, alias super maniak. Bukan hanya bubur tertentu, tetapi hampir semua jenis bubur. Mungkin karena sejak kecil saya dibesarkan dengan keluarga yang menjadikan bubur sebagai makanan favorit. Alm. Nenek saya, Mbah Wedhok, membuat bubur beras minimal tiga kali dalam seminggu. Hanya bubur nasi biasa yang ditambahkan santan ke dalamnya, rasanya asin dan gurih. Kendala utama membuat bubur adalah waktu yang lama untuk merebusnya, karena itu Mbah biasanya memasak bubur dengan menggunakan kompor tungku berbahan bakar kayu. Sebuah panci besar yang penyok dan berwarna hitam legam karena diselubungi oleh jelaga tebal didedikasikan untuk membuat bubur, benda itu selalu nangkring di atas tungku di dapur.
Dengan anggota keluarga yang banyak dan bocah-bocah yang sedang dalam pertumbuhan maka satu panci besar bubur pun sering kali habis ludes dengan cepat. Seringnya Mbah Wedhok memasak bubur sebenarnya ditunjang dengan alasan lain yang lebih penting yaitu makanan ini murah meriah. Hanya dengan sedikit beras telah mampu menghasilkan berpiring-piring bubur yang tentunya cocok untuk keluarga besar dengan ekonomi pas-pasan seperti kami. ^_^
Sayangnya variasi bubur Mbah Wedhok tidaklah banyak. Seingat saya hanya ada versi asin dengan santan seperti yang saya sebutkan di atas dan versi manis dengan menambahkan gula merah. Walau bubur sedap disantap dengan aneka lauk dan sayur selayaknya nasi umumnya, namun kami tidak pernah menambahkan apapun ke piring bubur. Waktu itu bubur nasi dengan harum santan yang gurih sudah terasa luar biasa sedapnya sehingga tidak memerlukan tambahan lauk apapun lagi. Padahal andai saja Mbah tahu bahwa menambahkan aneka sayur dan umbi-umbian yang harganya sangat murah di Paron, akan membuat bubur menjadi puluhan kali lebih sedap dan jauh lebih bergizi seperti si legendaris bubur Manado yang resepnya saya posting kali ini, saya yakin Mbah pasti akan mencobanya. ^_^
Sebenarnya saya pernah posting resep bubur Manado sebelumnya, link resepnya disini. Waktu itu saya membuatnya di awal-awal blog JTT di luncurkan. Terus terang bubur ini telah lama menjadi favorit dan telah beberapa kali saya buat di rumah, namun saat itu saya mencobanya sekali lagi karena penasaran dengan rasa daun gedi di dalam masakan. Dari informasi yang bertebaran di internet, umumnya bubur Manado yang otentik menggunakan daun gedi di dalamnya, namun karena tanaman gedi sulit diperoleh maka seringkali bahan ini di skip dari resep. Tanaman gedi memiliki tampilan seperti pohon singkong, tinggi, beruas dan memiliki daun yang menjari. Saya bahkan pernah mengulas tentang tanaman ini, anda bisa klik di artikel Daun Gedi, Sayuran Khas Manadodisini.
Gedi masih satu keluarga dengan kembang sepatu, kapas dan okra sehingga tak heran daunnya mengandung lendir sebagaimana halnya tanaman di dalam keluarga yang sama. Nah di bubur Manado daun ini membuat tekstur bubur menjadi kental dan terasa lebih gurih, karena itu ketika tetangga saya memiliki pohonnya di pekarangan maka saya pun tidak membuang kesempatan tersebut untuk mencoba memasak bubur Manado dengannya. Hasilnya ternyata sama sekali tidak mengecewakan, sedap!
Kejadian itu sudah lama berlalu, sekitar empat tahun yang lalu, dan sejak itu saya tidak pernah membuat bubur Manado kembali hingga minggu lalu teman kantor saya, Fifi, menawarkan resep bubur Manado yang maknyus. "Di gereja ada yang jago masak Mba, namanya Mba Ketut. Kemarin dia bikinin kita bubur Manado, rasanya enak banget. Kental, gurih. Pokoknya sedap banget deh."Kalau Fifi sudah mengatakan enak maka itu berarti bubur Manado tersebut benar-benar sip markusip, mengingat beberapa resep yang diberikan Fifi memang selalu maknyus. Misalnya saja, Pindang Bandeng a la Ci Ling-Ling, resepnya bisa anda klik pada link disini. Atau Bakso Soun, Wortel dan Jamur yang super gurih dan sedap serta menjadi makanan kegemaran adik saya, Wiwin, resepnya bisa anda klik pada link disini. Jadi kali ini, saya pun tidak mau menunggu berlama-lama lagi dan langsung menembak untuk meminta resepnya. ^_^
Fifi lantas menyambungkan saya melalui telepon dengan rekan gerejanya bernama Mba Ketut, yang menurut Fifi sangat jago memasak. Segala macam masakan buatannya terkenal sering dijadikan menu pesta di gereja dan menjadi favorit banyak orang. Walau Mba Ketut berasal dari Bali, namun beliau pernah belajar masakan Manado dari beberapa anggota gereja yang memang berasal dari Manado sehingga bisa dikatakan resep darinya cukup otentik. "Bubur Manado sangat mudah Mba, kalau versi saya bumbunya yang simple saja. Pakai serai yang banyak, daun kunyit dan garam,"tutur Mba Ketut memulai dengan ramah. Beliau sangat baik dan bersemangat mengajarkan saya membuat bubur Manado melalui telepon.
"Bahan utamanya beras, jagung dipipil, singkong, ubi jalar kuning dan labu kuning. Supaya warnanya bagus, cerah kekuningan, labunya dikukus dan dihaluskan sebagian. Sayurannya cukup pakai kangkung, bayam, daun gedi dan daun bawang. Jangan lupa ya pakai kemangi yang banyak. Bubur ini enak dimakan dengan ikan asin goreng bersama sambal terasi. Saya kalau ada acara selalu buat sepanci besar dan habis ludes dengan cepat" saya kontan hampir mengences mendengar penjelasannya. Saya bisa membayangkan lezatnya si bubur Manado yang diaduk bersama ikan asin dan sambal terasi. Hua, sepanci bubur bisa saya sikat sendiri!
Berbekal resep di tangan, pada hari Sabtu kemarin saya pun mulai meracik bahannya. Mengingat Mba Ketut hanya memberikan jenis bahan yang digunakan tetapi minus takaran pastinya maka saya pun hanya mengira porsinya sendiri. Jika anda hendak membuatnya maka hal terutama yang harus anda ingat adalah bubur ini memiliki banyak bahan di dalamnya. Jadi saran saya gunakan porsi kecil untuk masing-masing bahan karena jika tidak, tahu-tahu anda telah memiliki seember besar bubur yang akan membuat anda kelabakan sendiri ketika menyadarinya. Itulah yang terjadi pada saya. Walau beras yang digunakan hanya 1 gelas kecil sekitar 130 gram namun karena air yang banyak plus bahan-bahan lainnya maka pada akhir proses memasak saya memiliki bubur Manado yang hampir meluap keluar dari panci slow cooker. Apesnya, Heni tidak suka bubur sehingga saya lah yang akhirnya megap-megap menghabiskannya sendiri. Tobat!
Wokeh sekarang ke proses pembuatannya. Supaya praktis, tidak perlu harus sering-sering mengaduk, bisa ditinggal dengan aman tanpa takut gosong, maka saya menggunakan slow cooker. Panci ajaib ini sudah berkali-kali menyelamatkan saya dalam urusan masak-memasak bubur, dan paling sering saya gunakan untuk membuat bubur kacang hijau dengan ketan hitam yang sedap. Membuat bubur dengan slow cooker selain mudah dan praktis, juga tekstur bubur yang dihasilkan lebih creamy dan lembut.
Jika anda memasak dengan slow cooker maka masukkan beras yang sudah dicuci, singkong, ubi jalar, jagung, air dan bumbu ke dalam panci dan set slow cooker di posisi high. Anda juga bisa set di posisi low untuk waktu memasak yang lebih lama. Ketika beras telah menjadi bubur dan singkong menjadi super duper empuk, baru masukkan sayuran hijau lainnya. Nova, seorang pembaca JTT yang berasal dari Manado memberikan saran di resep bubur Manado sebelumnya, "O iya Mbak, kalau saya buatnya pake serai agak banyak, buburnya jadi harum. Trus tambahin kuah dari tumisan bawang putih dan merica, dijamin maknyuss. Ada lagi nih Mbak, biar tambah mantap dan gurih, labu kuningnya dihaluskan aja, jadi rupa bubur berwarna kuning. Wah saya kalau gak ada labu kuning, mending batal aja deh bikin buburnya. Trims sudah menghadirkan resep dari kampung halamanku Mbak.... :)." Jadi sayapun lantas mengkombinasikan resep dari Mba Ketut dan Nova dan hasilnya top markotop!
Thanks Mba Ketut atas resepnya yang mantap dan Mba Nova atas tipsnya yang super! Anda tertarik juga untuk mencobanya? Berikut resep dan prosesnya ya.
Bubur Manado Super Mantap
Resep diadaptasikan dari Mba Ketut dan saran dari Mba Nova.
Untuk 10 porsi
Tertarik dengan resep bubur lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Paddas Porridge dengan Slow Cooker
Kanji Rumbi - Bumbu Ayam Khas Aceh
Bubur Sumsum dengan Kuah Pisang dan Nangka
Untuk 10 porsi
Tertarik dengan resep bubur lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Paddas Porridge dengan Slow Cooker
Kanji Rumbi - Bumbu Ayam Khas Aceh
Bubur Sumsum dengan Kuah Pisang dan Nangka
Bahan:
- 130 gram beras (1 gelas kecil)
- 2 buah jagung manis dipipil
- 1 batang singkong/ubi kayu, sekitar 300 gram (potong dadu)
- 200 gram ubi kuning, potong dadu (saya tidak pakai)
- 300 gram labu kuning, kukus dan lumatkan dengan garpu
- 1 1/2 liter air
- 200 gram ubi kuning, potong dadu (saya tidak pakai)
- 300 gram labu kuning, kukus dan lumatkan dengan garpu
- 1 1/2 liter air
Bahan sayur:
- 5 lembar daun gedi, rajang halus *)
- 1 lembar daun kunyit, rajang sehalus mungkin
- 2 batang daun bawang, rajang halus
- 1 ikat kecil kangkung, ambil daun dan pucuk mudanya, rajang kasar- 1 lembar daun kunyit, rajang sehalus mungkin
- 2 batang daun bawang, rajang halus
- 1 ikat kecil bayam, ambil daun dan pucuk mudanya, rajang kasar
- 1 mangkuk kemangi, dari 5 ikat kecil kemangi, ambil daun dan pucuk mudanya saja
Bumbu:
- 5 batang serai, ambil bagian putihnya saja dan memarkan
- 1 mangkuk kemangi, dari 5 ikat kecil kemangi, ambil daun dan pucuk mudanya saja
Bumbu:
- 5 batang serai, ambil bagian putihnya saja dan memarkan
- 1 sendok makan garam
Bumbu lain (optional):
- 5 siung bawang putih, cincang halus
- 2 sendok teh merica bubuk
- 1 sendok makan minyak untuk menumis
Pelengkap:
Bumbu lain (optional):
- 5 siung bawang putih, cincang halus
- 2 sendok teh merica bubuk
- 1 sendok makan minyak untuk menumis
Pelengkap:
- sambal terasi **)
- ikan teri atau ikan asin, digoreng (saya menggunakan ikan asin kapang)
*) info mengenai daun gedi silahkan klik link disini.
**) resep sambal terasi silahkan klik link disini
- ikan teri atau ikan asin, digoreng (saya menggunakan ikan asin kapang)
*) info mengenai daun gedi silahkan klik link disini.
**) resep sambal terasi silahkan klik link disini
Cara Membuat:
Siapkan semua bahan bubur, untuk labu kuning anda bisa menghancurkan seluruh labu seperti yang saya lakukan atau 1/2 bagian labu saja dihancurkan dan sisanya potong kotak ukuran 2 x 2 cm.
Searah jarum jam: daun kemangi, daun gedi rajang halus, dan bahan bubur sebelum dimasak di dalam slow cooker |
Siapkan panci slow cooker, masukkan beras, singkong, jagung, ubi kuning (jika pakai) ke dalam panci. Tambahkan 1/2 porsi air. Masukkan serai. Set slow cooker di posisi high dan masak hingga beras berubah menjadi bubur dan singkong empuk. Membutuhkan waktu sekitar 3 jam.
Tambahkan sisa air dan garam, aduk perlahan hingga rata. Masukkan daun kunyit, daun gedi, daun bawang dan labu kuning, aduk rata. Masukkan kangkung dan bayam, aduk rata. Tutup panci dan masak hingga sayur empuk dan matang.
Siapkan wajan, panaskan minyak. Tumis bawang putih dan merica sampai harum, aduk dan jaga jangan sampai gosong. Angkat dan tuangkan tumisan berserta minyaknya ke bubur, aduk rata.
Tambahkan kemangi, aduk sebentar, cicipi rasanya. Tambahkan garam jika kurang asin dan sajikan panas-panas. Super yummy!
hahaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar