Sudah agak lama saya tidak mereview atau menulis synopsis film. Kangen juga. Padahal mereview itu salah satu kesukaan saya, loh. Sudah ada cukup banyak review dan synopsis film yang saya posting. Tak selalu film horror meski film seperti
Paranormal Activity masih mempunya pageview tinggi di blog saya.
|
|
Setelah menonton film The Conjuring sendiri, saya baru sadar bahwa aneka ulasan film ini di internet banyak yang menipu. Semua ulasan yang saya baca menceritakan boneka Annabelle sebagai tokoh horror utama. Dan memang, jujur saja saya agak takut jika hantu berhubungan dengan boneka. Simple saja, rasanya tak nyaman membayangkan sebuah benda yang disukai anak bisa dirasuki, melukai bahkan membunuh. Hii…. Merinding disko. (psst… saya tetap ketakutan menonton film Chucky,padahal sudah jadul banget, ya) Apalagi, percaya atau tidak, saya ketika kuliah dulu, saya punya 7 boneka kecil yang saya tata di atas bantal. Suatu malam saya mendengar suara bercakap-cakap di dekat telinga saya. Kontan saya membuang semua boneka ke lantai dan lanjut tidur. Saya hanya samar-samar mengingatnya. Yang jelas, sejak saat itu, semua boneka saya letakkan di atas rak buku. Sedikit info saja, di kos saya memang ada “teman maya” yang kadang saya rasakan kehadirannya. Tapi karena murah dan bersih, saya cuek saja. Meski beberapa kali saya merasa ada orang yang berdiri di sebelah tempat tidur atau orang mandi di tengah malam. Saya sudah biasa melihat atau merasakan yang seperti ini di rumah karena kebiasaan bapak. Jadi ya tidak sampai shock atau jejeritan. Kaget ya… takut sudah pasti… kenalan sih ogah banget. Cuek saja sambil meyakini, duniamu bukan duniaku, dan jangan ganggu duniaku.
|
Boneka Annabelle versi film |
Cerita memang diawali dengan teror boneka Annabelle terhadap 2 mahasiswi sekolah perawat di apartemen mereka. Ed Warren (Patrick Wilson) dan Loraine Warren (vera Farmiga), 2 demologis berhasil mengambil alih boneka Annabelle dan menyimpannya di (museum) rumah mereka. Mereka inilah fokus cerita film The Conjuring. Mereka berhasil menyelesaikan ribuan kasus gangguan makhluk halus sejak tahun 1960. Banyak benda berhantu yang mereka simpan di rumah. Seperti sebuah museum hantu. 2 demologis ini memiliki putri cantik bernama Judy. Boneka Annabelle salah satu yang disimpan dalam kotak kaca. Entah mengapa, boneka ini mendapat perlakuan khusus. Apalagi mereka berdua menyatakan, hantu atau setan tak bisa merasuki benda. Benda hanya jadi perantara saja. Ada kesan mereka takut pada boneka ini. Dan diakhir cerita, boneka ini disandingkan dengan benda perantara dari rumah Perron, salah satu kasus terhebat mereka. Film The Conjuring memang berdasarkan kisah nyata. Agak dilebih-lebihkan, tapi pernah terjadi.
|
Boneka Annabelle asli |
Setting cerita pindah ke tahun 1971. Sebuah keluarga bahagia membeli rumah di Harrisville Rhode Island melalui lelang bank. Roger dan Carolyn Perron menginvestasikan seluruh uang mereka pada rumah yang mereka beli. Mereka memiliki 5 putri cantik bernama Andrea, Nancy, Christine, Cindy, dan April Perron. Pada hari pertama mereka tinggal di rumah, mereka sudah mendapat kontak dengan arwah jahat. Bahkan anjing mereka menjadi korban pertama. Gangguan yang mereka rasakan semakin menakutkan dan mulai melukai. Carolyn yang berinisiatif meminta bantuan Ed dan Lorraine Warren.
Kedatangan dan campur tangan kedua Warren membuat arwah yang menghantui rumah mereka semakin marah. Kontak semakin sering terjadi. Bahkan kedua demologis yang membantu juga mulai diterror. Dari penelitian Lorraine, ditemukan fakta bahwa rumah tersebut dahulunya adalah milik Bathseba – seorang wanita penyihir yang tega membunuh anaknya untuk memenangkan perjanjian dengan setan.
|
Ed dan Loraine Warren |
Diceritakan d film, rumah asli the Conjuring dibangun tahun 1863 oleh Jedson Sherman. Jedson menikahi Bathseba dan memiliki seorang anak. Jedson melihat Bathseba membunuh anak mereka yang berumur 7 hari. Bathseba pun dituduh melakukan sihir. Bathseba bunuh diri dengan menjerat lehernya di pohon dekat dermaga. Sebelum mati, ia bersumpah akan mengutuk semua yang menghuni lahan dan rumahnya. Sejak saat itu, banyak kejadian buruk menimpa semua penghuni rumah itu. Semua ibu yang menghuni rumah ini membunuh anak mereka. Itulah asal muasal rumah yang menakutkan ini.
April bisa melakukan kontak dengan Rory – arwah anak laki-laki kecil yang ketakutan. Cindy tiba-tiba menjadi sleepwalker. Ketiga kakak mereka pun terus saja diganggu. Sang Ibu sering terbangun dengan memar baru dibadannya. Rupanya Bathseba berusaha merasuki tubuh Carolyn (ibu) agar membunuh semua putri mereka. Ed, Lorraine serta asistennya berusaha membuat bukti agar gereja Katolik mau melakukan pengusiran roh rumah ini. Mereka belum mendapat otorisasi pembaptisan kala itu. Ketika menunggu, semua keluarga diungsikan sementara ke hotel. Ed dan Lorraine pulang ke rumah dan mendapati putri mereka juga diganggu. Judy ketakutan melihat sesosok wanita memangku boneka Annabelle di kamarnya. Pada saat yang sama, Roger Perron memberitahu bahwa Carolyn istrinya pulang ke rumah mengajak Christine dan April. Semua segera menyusul Carolyn. Ketika sampai di rumah, mereka melihat Carolyn hampir membunuh Christine. Setelah menyelamatkan Christine, mereka mencari April. Rupanya April disembunyikan teman hantunya Rory. Bathseba marah karena usahanya digagalkan. Karena situasi mendesak, Ed melakukan pengusiran roh tanpa menunggu ijin gereja. Ia memaksa Bathseba keluar dari tubuh Carolyn. Bathseba semakin murka. Ia menyiksa tubuh Carolyn sedemikian rupa. Ketika asisten Warren memberitahu ia menemukan persembunyian April, Carolyn-bathseba sontak ke atas dan hendak membunuh April. Beruntung semua berhasil memegang tubuh Carolyn. Lorraine dan Roger (suami) berusaha membangunkan Carolyn agar melawan dari dalam. Bathseba berhasil diusir dari tubuh Carolyn dan semua horror yang menghantui mereka berlalu.
|
Keluarga bahagia mampu membuat Carolyn kembali |
Saya tak percaya hantu versi Hollywood. Tapi rasanya, meski The Conjuring adalah kisah nyata, terlalu banyak hal yang didramatisir untuk meningkatkan efek horornya. Jika penonton sudah ngeri melihat film Paranormal Activity, bisa jadi film ini memang sangat menakutkan. Saya berani menonton film Paranormal Activity 1-3 di rumah sendirian, jadi saya nyaman saja menonton film ini. Bisa jadi saya memilih waktu yang salah, siang hari, untuk menontonnya. Apalagi bersama suami. Jadi ya …. Nyaman saja menontonnya. Demi review film ini juga sih. Berapa level horornya? Level 4 dari 5 deh. Karena sepanjang film kita dibuat deg-degan dengan sangat sedikit jeda. Jika saya tidak selalu terkagum-kagum pada anak-anak perempuan mereka yang sangat cantik dan sepanjang film selalu berucap, cantiknya…. Cantiknya…. Saya beberapa kali membayangkan mereka memakai kreasi bunga flanel saya. Haha…. Jika bukan karena beberapa kali focus saya teralihkan, bisa jadi saya agak terteror dan takut melihatnya. :D #Tsah.. lagi-lagi tentang anak perempuan dambaan hati. Acting Lili Taylor sebagai Carolyn Perron benar-benar total. Bagus.
Kapan saya memberi level 5 (pamungkas)? Saya sangat takut pada film yang banyak tusukan dan berdarah-darah. Seharusnya logika saya bicara, bahwa setan tak bisa melukai orang, tetapi saya sedemikian takut pada luka. Saya bisa trauma tak keluar rumah beberapa hari ketika melewati lokasi kecelakaan. Itulah uniknya saya. Sulit dilogika, ya? Sebelum saya tutup, ada spoiler image para pemeran 5 gadis Perron asli dan vers film. Juga foto asli Ed dan Loraine Warren.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar